Upaya peningkatan investasi di Jawa Timur terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Salah satu upayanya dengan menyelenggarakan East Java Investival di Grand Ballroom Hotel Sheraton Surabaya pada Kamis (26/11).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur Aris Mukiyono mengatakan, kegiatan itu adalah perhelatan kedua setelah kesuksesan EJI 2019. Lewat EJI, pemprov berupaya menarik investasi baru baik dalam negeri maupun luar negeri agar masuk ke Jatim.
”EJI 2020 ini adalah usaha Jatim demi mendongkrak investasi, yang menjadi salah satu elemen penting dalam rangka pemulihan perekonomian,” ujar Aris.
Namun, karena masih dalam situasi pandemi, EJI 2020 digelar secara daring dengan empat agenda utama. Yaitu Business Forum, One on One Business Meeting, Matchmaking, dan Exhibition.
Agenda yang dibuka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu dihadiri berbagai tokoh. Sebut saja Duta Besar RI untuk Australia Yohannes Wibowo, Duta Besar Inggris Owen Jenkins, Kepala BKPM Bahlil Laha, serta Ketua Dekranasda Arumi Emil Dardak.
”Saya berharap EJI bisa menjadi pintu masuk dan gerbang utama bagi investasi di luar dan dalam negeri untuk masuk ke Jatim,” tutur Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga melihat kekuatan UMKM. Menurut dia, UMKM sebagai senjata utama dalam meningkatkan perekonomian negara.
”Akan ada tim dari Bank Indonesia yang akan menyediakan pendampingan serta tim kurasi UMKM. Presiden Jokowi pada Rabu (25/11) lalu bilang kalau APBN dan APBD 2,5 milyar wajib menyerap usaha mikro. Di atas itu, wajib menyerap produk usaha kecil dan menengah. Artinya produk UMKM penting untuk peningkatan perekonomian,” terang Khofifah.
Khofifah juga bercerita pada hari yang sama, dia mengikuti kegiatan bertajuk UMKM Virtual Expo. Dalan acara itu, dia belajar dari duta besar asal Laos yang mampu meningkatkan perekonomian selama pandemi. ”Sehingga dalam konteks ini, regional comprehensive partnership adalah kekuatan serta pintu masuk untuk kerja sama,” papar Khofifah.
Rencana berikutnya, lanjut Khofifah, adalah menyinergikan kerja dan program UMKM dengan BUMN. Dia berharap investasi dalam jumlah besar dapat tercapai. Dia merujuk pada global Islamic economy, yang belum mencakup Indonesia di dalamnya.
”Menurut global Islamic economy, halal food di Indonesia belum masuk 10 besar dunia. Tapi fashion sudah masuk. Bukankah kita sudah punya kekayaan kuliner? Kita akan mencari pengembang dan penasihat supaya kuliner Indonesia bisa mendunia,” ujar Khofifah.
Dalam acara itu, Khofifah memberikan penghargaan untuk Duta Investasi. Mereka adalah remaja yang didapuk untuk memperluas investasi di berbagai wilayah, sekaligus menjadi influencer di sosial media. Mereka adalah Mohammad Faizal Mantovani (Mojokerto), Kyagus Badrus (Probolinggo), Shinta Romadhoni (Kediri), Andre Septian Pratama (Gresik), Fiki Hardyansyah (Ponorogo).
”Saya berharap anak muda ini mampu meningkatkan investasi dan memberikan pemahaman pentingnya investasi bagi pembangunan ekonomi,” kata Khofifah.